Minggu, 26 Februari 2012

Sepotong Cinta untukmu..

Kamu mencoba merengkuhku lagi ke dalam pelukanmu. Tapi aku nggak sanggup. Terlalu dalam luka yang telah kau torehkan. Aku mencoba menghindari tatapanmu. Namun dengan tanganmu, kamu memaksaku menatap matamu. 

"Kenapa? Sudah ada yang lain..?"
Aku hanya menggeleng. Mencoba memalingkan wajahku.
"Aku ingin memperbaiknya. Aku janji, tak akan kusakiti kamu lagi. Tak akan kusia-siakan cintamu."
Aku masih terdiam. Aku hanya menghela nafas, seakan ada beban berat yang menghimpit dadaku.
"Dek, lihat aku! Haruskah aku berlutut depanmu? Hanya untuk mengatakan bahwa aku menginginimu, aku ingin kamu yang menemaniku di sisa usiaku.."
"Kamu hanya berambisi. Itu bukan cinta. Sama seperti dulu, kamu nggak pernah mencintaiku. Sekalipun saat itu aku sangat mencintaimu. Kamu hanya merasa nyaman berada dekatku, namun itu bukan cinta.."
"Saat itu?? Apa maksudmu? Artinya, sekarang cintamu sudah bukan untukku? Aku terlambat Dek? Siapa pria beruntung itu?"
"Mas, cinta tak akan pernah hilang begitu saja. Akan tetap ada dalam hatiku sekalipun sudah terluka.."
"Oke, oke.. Lalu siapa pria yang sekarang juga kamu cintai?"
"Nggak penting untukmu, Mas. Dari dulu kamu nggak pernah mau tau tentang itu. Kalau sekarang kamu berlutut memintaku kembali, itu hanya karena kamu tidak menemukan wanita lain yang lebih bodoh dari aku yang bisa selalu kamu datangi saat kamu membutuhkan lalu kamu campakkan begitu saja ketika kamu sudah bosan. Iya kan?"
"Dek, aku baru sadar kalau aku sangat mencintaimu setelah aku meninggalkanmu dulu. Ampuni aku, Dek.."
"Mohon ampunlah pada Tuhan, Mas.. Berikan cintamu pada wanita yang tepat yang sudah Tuhan sediakan untukmu. Aku bukan untukmu. Kita tidak pernah dipertemukan pada waktu yang tepat. Kita hanya sengaja mencari celah waktu dan kesempatan untuk bertemu di ruang sempit kehidupan kita. Cinta itu bukan untuk saling memiliki. Mencintaimu saja sudah cukup bagiku, tanpa harus melihatmu setiap saat atau bahkan menjadi milikmu. Waktu sudah memisahkan kita. Waktu telah membiarkan kita memiliki kehidupan lain. Jangan hambat kebahagiaanmu hanya karena cinta yang pernah tercipta namun tak dapat kamu rengkuh kembali, Mas.."
"Kamu keras kepala, Dek.."
"Maaf, Mas.. Aku hanya nggak mau menyakiti sepotong hati yang lain yang tulus mencintaiku.."
"Maksudmu apa Dek..?"
"Bulan depan aku menikah, Mas.. Dengan dia yang sangat mencintaiku.."
"Tapi aku juga mencintaimu, Dek.."
"Tapi aku nggak harus menikahi semua pria yang mencintaiku kan Mas..? Aku hanya akan memilih seseorang yang dengan tulus mencintaiku.."

Kamu terdiam lama. Aku berdiri, dan berlalu..


Namun sepotong hatiku masih tertinggal disana.. 


0 komentar:

Posting Komentar